Baik di negara maju maupun berkembang, kanker payudara masih menjadi jenis kanker yang paling banyak dialami wanita. Angka kasus penderita kanker payudara kian meningkat setiap tahunnya, dipengaruhi beragam faktor seperti angka ekspektasi kelahiran yang tinggi, meningkatnya urbanisasi dan juga adaptasi gaya hidup Barat yang tidak sehat.
Meski kerap terjadi baik di negara maju dan berkembang, kasus penderita kanker payudara lebih banyak terjadi di negara berkembang, di mana pendapatan ekonomi masyarakatnya termasuk rendah. Kondisi tersebut pula yang memengaruhi faktor memburuknya kanker, karena kecenderungan masyarakat di negara berkembang yang baru memeriksakan kondisinya dan mengetahui bahwa mereka mengidap kanker saat kondisi sudah pada stase akhir.
Merujuk pada kondisi tersebut, pemerintah melalui badan atau departemen kesehatan harus memberikan petunjuk kepada masyarakat untuk mendeteksi gejala penyakit kanker payudara sejak dini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan metode screening mamografi sebagai salah satu metode untuk mendiagnosa kanker payudara sejak dini. Metode pemindaian menggunakan sinar X rendah ini terbukti efektif dalam mencegah perkembangan kanker ke stadium lebih lanjut. Metode ini dapat mendeteksi adanya benjolan di payudara dua tahun sebelum seseorang benar-benar merasakannya. Selain itu, pemindaian lebih lanjut juga bisa menentukan apakah benjolan yang dimiliki berpotensi menjadi sel kanker.
Sebelum seseorang memutuskan untuk melakukan pemindaian mamografi atau mammography screening, ia dapat mendeteksi gejala kanker payudara sendiri tanpa harus keluar rumah. Di Indonesia, cara mudah ini kerap dikenal dengan istilah SADARI atau Periksa Payudara Sendiri. Untuk melakukannya, seseorang perlu menunggu tiga sampai lima hari setelah masa menstruasi berakhir. Hal itu dikarenakan perubahan tingkat hormon pada saat menstruasi kerap membuat perubahan sementara pada bentuk payudara, di mana payudara akan lebih kencang dan padat.
Tahap untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri ini cukup sederhana, Anda hanya perlu berdiri di depan cermin dengan menaruh lengan di sisi tubuh, lalu perhatikan bentuk dan warna payudara dengan seksama.
Perhatikan apakah terdapat benjolan atau perubahan bentuk dan ukuran payudara atau perubahan bentuk dan warna pada puting. Tahap terakhir adalah mengecek apakah terdapat cairan yang keluar dari puting, dengan cara menekan lembut puting menggunakan jempol dan jari telunjuk. http://yayasankankerindonesia.org/article/deteksi-dini-kanker-payudara